Berita2 di media cetak maupun elektronik kini memberitakan masalah banjir Jakarta yang sangat-sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, jika tempat dimana para wisatawan asing tiba disambut dan diberikan fasilitas ala kadarNya (alias ada yg menginap di bandara) karena akses keluar maupun masuk wilayah Bandara International Soekarno-Hatta lumpuh yg diakibatkan karena banjir menggenang di beberapa jalan. Ehm.. ini masalah besar, karena tiap tahun Jakarta direndam banjir dan tiap itu pula materi yg dikeluarkan sangat-sangat besar. Tapi solusi atas itu sampai kini tak kunjung ditemukan. Masyarakat mengeluhkan atas tindakan pemerintah yg lambat, entah apa argumen pemerintah kini.
Tapi keluhan tersebut hanya akan menjadi keluhan saja, cause just talk no action ya sami mawon alias sama saja. Mungkin solusiNya: pertama; pemerintah dan warga masyarakat membersihkan parit, selokan, sungai, ataupun tempat yg akan menjadi jalan air. Hal ini mungkin bisa mendambah daya tampung air menjadi banyak pada selokan, parut, atau sungai tersebut. Kedua, wajib n kudu membuang sampah ditempatnya. Tidak boleh membuang sampah di sungai, selokan, ataupun parit yang nantinya akan mengakibatkan tersumbat dan tidak bisa menampung air lagi.
Namun hal yg lebih penting adalah kesadaran dari masing2 pihak, bahwa kita hidup tidak untuk merugikan orang lain alias harus saling menolong. So... kenapa tidak mulai secara bergotong royong daripada hanya mengeluh (tapi dilakukan saat banjir telah surut ^_^).
0 Comments:
Post a Comment