Malam hening menyelimuti, berdiri Q dalam kegelapan panjang. Hanya pendaran lentera menerangi jiwa yang gundah. Ketika diam dalam perenungan, Q nikmati kegelapan yg diterangi setitik cahaya. Lalu Q pun berpikir tentang hal yang sama ketika aku membayangkan senyuman dirimu. Seolah-olah senyummu adalah setitik cahaya dan kegelapan adalah keadaan saat ini. Senyuman Q saat itu hilang dan tanpa kusadari cahaya sang fajar menusuk mata, membangunkan jiwa kelam Q. Terhempas khayal Q menuju kenyataan pahit kini. Q akan selalu ingat betapa indah senyumanmu dan saat-saat yang pernah kita lalui bersama.
0 Comments:
Post a Comment